Berita  

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Mengatakan  Masinton Pasaribu Jadi Korban Character Assassination, Camelia Neneng Seakan Playing Victim

 

 

 

PACUNEWS.COM, Medan | Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonseia Perjungan (DPD PDIP) Provinsi Sumatera Utara membantah calon Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu menarik baju Wakil Ketua DPRD Tapteng Camelia Neneng hingga kancingnya lepas dan pecah, demikian dikatakan Aswan Jaya selaku pengurus PDIP Sumut kepada sejumlah Wartawan pada Senin (7/10/2024) di Medan.

 

 

Aswan Jaya menambahkan, “peristiwa tersebut tidak benar dan terlalu didramatisir

 

“Itu tidak sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya, pernyataan saksi yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah, Ari Mitara Halawa telah melakukan Character Assassination (Pembunuhan Crakter) terhadap Calon Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu dan seakan-akan Camelia Neneng sebagai Playing Victim (Korban Kejadian),” sebut Aswan.

 

 

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut itu menjelaskan,” Saudara Masinton menyatakan seluruh kader harus tegak luruh atas perintah partai, siapapun yang tidak tunduk terhadap perintah partai harus melepas baju partai sambil menunjuk gambar partai di baju partai yang dikenakan Camelia. Saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya. Jadi, tidak ada kancing yang sampai copot dan pecah, terlalu mendramatisir dia itu,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya dalam keterangannya.

 

 

Aswan mengatakan bahwa yang terjadi saat itu hanyalah dialog antara sesama kader usai acara Rakerdasus PDIP.

 

 

Menurutnya, hal itu adalah hal yang wajar dalam organisasi.

 

 

“Peristiwa itu hanya sebuah dialog antar sesama kader dan bersifat internal yang diikuti oleh beberapa pimpinan DPD partai disela-sela acara Rakerdasus DPD PDIP Sumut. Menurut kami, itu hal wajar di dalam tubuh organisasi, apalagi di tengah situasi politik yang sedang menghangat terutama pilkada di Sumut dan Tapteng,” ujarnya.

READ  Karnaval di Kuansing Lapangan Limono Dipadati Siswa/i TK se-Kota Teluk Kuantan

 

 

Dia menyebut bahwa partai sudah berkali-kali mengingatkan agar kader PDIP mendukung pencalonan Masinton-Mahmud di Pilkada Tapteng. Namun, kata Aswan masih ada saja kader yang tidak loyal. Bahkan, Aswan menyebut ada kader yang secara terang-terangan mendukung paslon lain dengan mendirikan spanduk calon tertentu.

 

 

“Sejak DPP PDP mengevaluasi dukungannya kepada paslon sebelah, beberapa oknum kader PDIP yang tidak tegak lurus dan tidak loyal dengan keputusan partai dinonaktifkan oleh DPP Partai, seperti ketua dan sekretaris DPC Tapteng. Hingga saat ini, masih ada empat kader partai yang bertugas di DPRD Tapteng tidak menampakkan loyalitasnya bahkan diduga tidak tunduk terhadap keputusan partai dengan tidak pernah menghadiri undangan konsolidasi partai yang diselenggarakan PDIP Tapteng,” jelasnya.

 

 

“Bahkan anggota DPRD Tapteng Fraksi PDIP terlibat secara terbuka memasang atribut paslon lain di rumahnya dan aktif menghadiri rapat-rapat di posko pemenangan tim lawan,” cetus Aswan.

 

 

Aswan mengatakan pihaknya akan melaporkan kader PDIP yang telah menyampaikan berita palsu soal Masinton itu.

 

 

Menurutnya, berita hoaks itu adalah upaya untuk menjelekkan pasangan Masinton-Mahfud yang kini popularitas dan elektabilitas mereka meningkat dibandinkan paslon seberang.

READ  Vidio Lama Beredar, Diduga Isu Titipan: Aktivis Gelar Aksi Demonstrasi di Depan Kejati Riau

 

 

“Tim Hukum PDIP akan melaporkan balik kader pengkhianat yang telah membuat berita palsu dan menyesatkan, yang seakan-akan Camelia Neneng sebagai Playing Victim (Korban Kejadian) dan Masinton menjadi korban Character Assassination. Berita hoaks tersebut adalah upaya sistematis pihak lawan untuk menjelek-jelekkan paslon Masinton-Mahmud yang memperjuangkan perubahan di Tapteng,” pungkasnya.

 

 

Sebelumnya diberitakan, diduga Masinton Pasaribu melakukan kekerasan kepada Camelia Neneng. Perbuatan Masinton itu disebut membuat sejumlah kancing baju Camelia lepas dan pecah.

 

 

Anggota DPRD Tapteng dari PDIP Ari Mitara Halawa mengatakan peristiwa itu terjadi di salah tempat makan durian di Jalan Iskandar Muda, Kota Medan, tadi malam. Dia menyebut saat itu dirinya turut bersama dengan Camelia.

 

 

Mereka ke tempat makan tersebut usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang digelar PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan, Minggu (6/10) lalu.

 

 

“Kalau nggak salah sekitar jam 11 malam, saya nggak lihat waktu. Semalam kami ke Rakerdasus. Jadi, sepulangnya kami dari situ, kami ke Sibolang Durian,” kata Ari di RS Pirngadi Medan.

 

 

Ari mengatakan di tempat tersebut ternyata juga ada Masinton Pasaribu dan sejumlah pengurus PDIP lainnya. Dia mengaku awalnya tidak mengetahui ada Masinton di tempat itu.

 

 

“Bersamaan tidak, ketepatan kami jumpa di situ, bertepatan habis raker itu kami langsung ke situ, mereka (Masinton) langsung ke situ juga, ketemunya di situ. Kami makan durian, karena kelelahan Rakerdasus itu kami santai dulu makan durian. Setelah itu, karena sudah malam kami pamitan, di situ ada Pak Masinton, ada Bu Sarma, ada sekretaris PDIP Tapteng,” sebutnya.

READ  Sambut Hangat Kehadiran Rim Uli Bintangta Paslon No Urut 4, Saat Blusukan Di Pasar Tradisional

 

 

Saat berpamitan itu, kata Ari, dia dipanggil oleh Masinton Pasaribu. Ari pun mendekat. Lalu, Masinton menyebut Ari tidak mendukungnya dalam proses pencalonan sebagai Bupati Tapteng. Pada saat itu, Ari menyebut bahwa Masinton juga sempat memintanya untuk tidak membawa nama PDIP lagi.

 

 

“Saya ditanya (sama Masinton) ‘kenapa kamu tidak tegak lurus, nggak usah kau bawa-bawa lambang PDIP itu, kalau kau tidak mau jujur’. ‘Siap pak, saya salah’ saya bilang. Seolah-olah, kami tidak mendukung perjuangan Pak Masinton ini. Saya secara pribadi, bukan saya tidak mau membantu, hanya saja di samping saya anggota DPRD, saya juga sibuk kunker dan tidak ada pemberitahuan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan setiap harinya, grup pun tidak ada, makanya saya nggak tahu apa kegiatan,” kata Ari.

 

 

Selang beberapa waktu, Masinton menghampiri Camelia yang tengah duduk. Lalu, Masinton meminta Camelia untuk membuka baju PDIP yang dikenakannya karena merasa tidak didukung oleh Camelia di Pilbup Tapteng. Pada saat yang bersamaan, Masinton mencengkram bagian depan baju Camelia dan menariknya.

 

 

“Sambil dia mencengkram bajunya (Camelia) dan putus kancing bajunya itu. Setahu saya ada tiga kancing yang rusak, satu pecah, dua copot,” ujarnya.(ded)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x