Opini  

Serikat Buruh: Rumah Perjuangan atau Panggung Kepentingan?

Pacunews.com – Serikat buruh, katanya, adalah wadah perjuangan bagi para pekerja. Tempat di mana suara buruh yang tertindas dapat bergema dan hak-hak mereka diperjuangkan. Tapi, apa jadinya jika serikat justru menjadi alat kepentingan segelintir orang?

Di banyak tempat, serikat buruh berubah dari organisasi perjuangan menjadi kerajaan kecil. Ketua serikat lebih sibuk mengatur strategi politiknya sendiri, sementara anggotanya hanya dianggap sebagai angka di daftar keanggotaan. Seolah-olah serikat ini bukan lagi milik buruh, melainkan milik pribadi sang pemimpin yang tak rela turun dari kursinya.

Anggota Hanya Penonton

READ  Cegah Krisis Air, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan HB X Pimpin Reboisasi Merapi

Coba perhatikan, bahkan di beberapa perusahaan ada ketua serikat yang sudah bertahun-tahun menjabat, selalu menang dalam setiap pemilihan (entah bagaimana caranya), dan selalu punya alasan untuk tetap di atas. Saat ada kritik dari anggota? Tiba-tiba muncul aturan baru yang membungkam suara-suara sumbang.

Ironisnya, serikat yang seharusnya merangkul dan memperjuangkan hak buruh malah sibuk dengan konflik internal. Jika ada anggota yang berani bicara atau mengusulkan perubahan, mereka bisa saja diasingkan, dianggap pengkhianat, atau bahkan “dipecat secara tidak resmi” dari komunitas buruh.

READ  Seluruh Kapanewon Se-Kabupaten Gunungkidul Mulai Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD 2026

Dari Buruh untuk Buruh, Bukan dari Buruh untuk Pengurus

Serikat buruh bukan panggung pribadi, bukan alat untuk memperkaya diri atau menaikkan nama segelintir orang. Organisasi ini harus kembali ke fungsi aslinya: memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh, bukan kepentingan elit dalam serikat.

Kalau serikat hanya dijadikan alat politik atau ajang mencari keuntungan pribadi, maka buruh harus berani mengambil sikap. Jangan biarkan organisasi yang seharusnya menjadi perisai justru berubah menjadi rantai yang mengikat buruh lebih kuat dalam ketidakadilan.

READ  [WARNING.!!!] Merokok Di Kawasan Malioboro Dapat Dikenakan Denda 7,5 Juta Atau Penjara Satu Bulan

Serikat buruh harus menjadi rumah perjuangan bersama, bukan kerajaan yang hanya menguntungkan segelintir orang. Atau mungkin, lebih baik dibubarkan saja jika hanya menjadi beban bagi anggotanya?

Penulis: SHANTY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x