GUNUNGKIDUL (DIY) | PacuNews.com – Padusan, biasanya warga masyarakat berbondong-bondong pergi ke pantai untuk melaksanakan tradisi ini menjelang bulan Suci Ramadhan. Sejak pagi hari biasanya kawasan pantai sudah dipadati oleh pengunjung yang ingin melaksanakan padusan.
Namun, berbeda dengan padusan tahun sebelumnya, ternyata beberapa Pantai di Gunungkidul nampak lengang (sepi). Jumlah pengunjung bahkan belum menunjukkan angka peningkatan dibanding dengan hari libur biasa lainnya.
Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Ngestirejo “Pantai Krakal” Sutino menuturkan, pada padusan hari ini memang jumlah pengunjung masih sangat sedikit. Hingga pukul 12.10 WIB pihaknya mencatat jumlah pengunjung baru sekitar 30 orang.
“Masih sangat sepi sekali, belum ada peningkatan,” papar Sutino, Jumat (28/2/2025) siang.
Sutino mengaku tidak mengetahui mengapa pada tradisi padusan kali ini jumlah pengunjung cukup sangat sepi dan bahkan belum menunjukkan angka peningkatan sama sekali. Dirinya tidak bisa memperkirakan berapa jumlah pengunjung hingga Jumat sore.
Kondisi ini justru lebih sepi dibanding dengan hari biasa. Karena di hari libur biasa jumlah pengunjungnya bisa mencapai -+ 600 orang.
Beliau berharap menjelang senja nanti jumlah pengunjung kemungkinan akan mengalami peningkatan minimal sama seperti hari biasa.
“Ndak tahu ini penyebabnya apa. Padahal cuaca sangatlah bersahabat,” tambahnya.
Disisi lain saat ditemui Awak Media, Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Banjarejo “Pantai Drini” Dedi Gangsar Prasetyo mengatakan, untuk momen padusan tahun ini sangat mengalami penurunan drastis. Sampai dengan pukul 13.30 WIB tercatat hanya sekitar -+ 20 pengunjung.
“Momen padusan tahun ini sangatlah sepi, yang biasanya di hari libur biasa pengunjung bisa mencapai -+400 orang.” Ucapnya.
Harapan kami momen padusan ini sangat sepi dan semoga besuk di momen lebaran pengunjung bisa ada peningkatan.
Diketahui juga jika kunjungan pada tradisi padusan kali ini memang cukup sepi. Menduga sepinya pengunjung ke Pantai Gunungkidul karena hari Jumat.
Hal ini diduga karena adanya kabar jika terjadi perbedaan hari pertama bulan Ramadhan. Sebagian masyarakat mungkin memilih melaksanakan padusan pada esok hari.
(Red/Arfian.A)
