Dalam diskusi bertema “Peran Mahasiswa dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045,” Mudasir dan rekan-rekannya diajak untuk merenungkan peran strategis mereka dalam memanfaatkan bonus demografi. Dengan 70 persen penduduk Indonesia berada di usia produktif, mahasiswa menjadi harapan besar bagi masa depan bangsa. Namun, sebagaimana diingatkan oleh para pembicara, masa depan cerah ini penuh tantangan. Kerentanan mentalitas generasi muda, ketidakstabilan politik, dan ketimpangan ekonomi masih menjadi penghalang serius.
“Mahasiswa adalah motor perubahan, tetapi mentalitas mereka harus kuat. Kami dituntut untuk tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” ungkap Mudasir saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Kamis (24/10/2024).
Menjadi Pemimpin yang Transformatif
Selain menyongsong Indonesia Emas 2045, mahasiswa juga diajak untuk mengasah kemampuan kepemimpinan mereka. Dalam tema “Menjadi Pemimpin yang Transformatif,” mahasiswa dipandu untuk memahami esensi kepemimpinan di era yang penuh perubahan ini. Pemimpin tidak lagi sekadar mereka yang memegang kekuasaan, tetapi juga mereka yang mampu memimpin perubahan, baik di tingkat lokal maupun global.
Mahasiswa diingatkan bahwa kepemimpinan transformatif tidak hanya menuntut kecakapan dalam mengelola organisasi, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan perubahan sosial, politik, dan teknologi. “Kami diharapkan menjadi pemimpin yang mampu menghadirkan perubahan signifikan, baik dalam skala kecil di kampus maupun di lingkup yang lebih luas,” kata Mudasir.