PACUNEWS.COM — HALSEL – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di wilayah daratan Gane, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), melonjak hingga mencapai Rp28.000 per liter.
Kenaikan harga ini memicu reaksi dari masyarakat, terutama di beberapa desa seperti Desa Wosi, Matuting, Batonam, hingga Desa Mafa, di mana harga BBM Pertamax dijual antara Rp25.000 hingga Rp28.000 per liter.09/01/2025
Keterangan dari SPBU Kebun Raja
SPBU Desa Kebun Raja di Kecamatan Gane Timur menjadi penyuplai utama BBM di wilayah tersebut. Penanggung jawab SPBU, Iksan Abubakar, SE, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalankan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami melayani masyarakat dengan standar harga Pertalite, Pertamax, dan Dexlite untuk kendaraan roda dua hingga roda enam, mulai pukul 08.00 hingga 18.00. Penjualan BBM non-subsidi jenis Pertamax kepada pengecer dilakukan setelah jam operasional SPBU untuk menghindari gangguan pelayanan dan antrian kendaraan,” jelas Iksan.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya memprioritaskan BBM subsidi jenis Pertalite untuk masyarakat nelayan yang memiliki kartu nelayan.
Penyebab Kenaikan Harga
Iksan menjelaskan bahwa kenaikan harga dan kelangkaan BBM di wilayah Gane tidak disebabkan oleh pihak SPBU, melainkan oleh pengecer jalanan yang menjual dengan harga tinggi. Hal ini diperparah oleh keterbatasan stok BBM di Depo Pertamina Labuha akibat cuaca buruk pada Desember 2024, yang menyebabkan kapal tanker terlambat masuk.
“Kami tidak menjual BBM kepada pengecer dengan harga tinggi. Kenaikan harga ini lebih disebabkan oleh pasokan BBM dari luar wilayah Halsel, seperti Weda di Kabupaten Halmahera Tengah. Pengecer mengambil BBM dari luar dengan alasan biaya transportasi tinggi,” tegas Iksan.