PacuNews.com, GUNUNGKIDUL – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul. Hal itu membuat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memperketat pengawasan hewan ternak sapi dari luar sebagai upaya mencegah masuknya virus PMK merembet ke sentra ternak sapi di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan bahwa lalu lintas hewan yang masuk ke pasar hewan harus melalui pos penyemprotan desinfektan untuk menyikapi dan melakukan langkah komprehensif di lapangan.
“Sampai saat ini, pasar masih jalan seperti biasa,” Ungkap Kelik.
Langkah sterilisasi itu dimulai dari kendaraan pengangkut hewan ternak yang masuk ke area pasar. Hewan ternak juga ikut disemprot.
Ia mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan di pasar hewan dimulai sejak Jumat (03/01/2025) hingga dipastikan kondisi di Kabupaten Gunungkidul aman dari penyebaran PMK.
Selain itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul juga melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Bumi Handayani serta pengecekan kesehatan hewan.
“Kita berharap bagi hewan-hewan yang sakit jangan dilalulintaskan dulu,” ujar Kepala DPKH Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari.
Kantor DPKH Gunungkidul mencatat hingga akhir Desember 2024, sebanyak 457 sapi dinyatakan suspect PMK, dan 42 di antaranya dilaporkan mati. Sebagai langkah penanganan, sebanyak 375 dosis vaksin telah disalurkan kepada peternak.
(Arfian.Yk)